Selasa, 09 Agustus 2011

Penanganan Kanker Payudara perlu komitmen jangka panjang

Penanganan kanker payudara membutuhkan komitmen jangka panjang
baik dari pasien maupun dokter. Celakanya, tidak semua pasien patuh
terhadap pengobatan dengan berbagai alasan, mulai biaya, ingin mencoba
pengobatan alternatif serta tidak tahan terhadap efek samping seperti
kerontokan rambut, daya tahan tubuh yang menurun, sariawan, mual dan
muntah.
"Disamping itu, proses pengobatan kanker yang memakan waktu tidak
sebentar, takut akan kematian serta tidak adanya dukungan keluarga
seringkali juga membuat pasien frustasi dan akhirnya berhenti berobat
(drop-out)," ungkap dr Samuel J. Haryono, SpBK (Onk), Spesialis Bedah
Onkologi dari RS Pusat Kanker Nasional Dharmais dalam temu pasien
kanker akhir pekan lalu.
Penanganan awal seperti kemoterapi dan radiasi memerlukan komitmen
pasien secara rutin kembali ke rumah sakit atau dokter dalam beberapa
bulan. Pengobatan masih perlu dilakukan hingga 5-10 tahun kemudian
untuk menurunkan risiko kanker muncul kembali.
"Untuk itu, komunikasi yang baik dengan perawat serta dukungan keluarga
dalam hal ini sangat dibutuhkan agar pasien mau patuh menjalani
pengobatan," ungkap dr Samuel lebih lanjut.
Kepatuhan pasien terhadap pengobatan kanker meliputi ketaatan
mengikuti jadwal terapi yang sudah ditetapkan sesuai dengan protokol
pengobatan yang dipilih dalam bentuk beberapa siklus yang harus diikuti.
Siklus ini harus sampai tuntas tanpa terputus karena sel-sel kanker adalah
sel yang sangat cepat mengalami perkembangan jauh melebihi sel-sel tubuh
yang normal. Jika tidak tuntas, sel-sel tersebut dapat berkembang lagi
menjadi lebih banyak.
Berdasarkan data dari RS Dharmais Jakarta, dalam 5 tahun terakhir mencatat
angka insidens kanker payudara menempati urutan pertama, sebesar 32 persen,
lalu kanker serviks sebesar 17 persen. Dari angka tersebut 40 persen diantaranya
adalah mereka yang menderita stadium awal, 30 persen penderita stadium
lanjut lokal, dan stadium lanjut (metastase) sebesar 30 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar